INDOSIBER.ID – Tahun baru 1 Muharram 1446 H, bertepatan tanggal 7 Juli 2024, insyaa Allah akan menjadi Event Pawai Ta’aruf Muharram ke-14. Pawai Ta’aruf Muharram tahun ini memiliki tantangan tersendiri karena dilaksanakan ketika siswa-siswi di Desa Sekakarsa kecamatan Sukarame kabupaten Tasikmalaya sedang libur sekolah. Akan tetapi Pawai Ta’aruf Muharram tetaplah memiliki daya tarik yang besar. Jalan sehat pagi bersama keluarga, Senin (8/7/24).
Drum Band (Irema Nurul Irsyad) yang berasal dari kampung Cibulakan menjadi daya tarik Pawai Ta’aruf 1 Muharram ini, titik kumpul di depan TKA/TPA Hidayatul Ulim diperbatasan desa Sukakarsa menuju desa Padasuka, star setelah rombongan desa Sukarame lewat, rute menelusuri jalanan,Cibeurih, Cukangkawung, Langgar, Cihonje, Cihandeleum,Gunung Kicau, Cibulakan, Bongas, dan berakhir finis di Kantor desa Sukakarsa, diselingi obrolan dan candaan akan menjadi kenangan yang membekas. Bersama ribuan peserta lainnya, bejalan selama kurang lebih satu jam setengah (4-5 km) tidak akan terasa lama.
“Sejauh ini Pawai Ta’aruf Muharram selalu ada kisah menarik dan unik. Ada keluarga yang membawa bayinya yang baru lahir, lengkap dengan stroller-nya, ada juga keluarga yang memfasilitasi anggota terkecilnya dengan sepeda, dan motor tidak sedikit keluarga yang terdiri atas tiga generasi, dimana kakek, anak, dan cucu hadir bersama diikuti oleh keluarganya,” ujar Yana Babinsa setempat.
Sementara itu Ketua RT Cibulakan Nanang Isak mengatakan selain itu transportasi ambulan desa di dipersiapkan pemerintah desa untuk mengantarkan warga yang membutuhkan pertolongan dan perawatan di tempat pelayanan kesehatan.
“Kami juga sudah memperiapkan mobil ambulan guna menjaga jika sewaktu waktu ada warga masyarat yang membutuhkan pertolongan, misalnya kelelahan, juga sudah tidak kuat berjalan karena rute kirab cukup jauh
kisaran (4-5 km),” ujar Nanang Isak.
Tidak hanya itu awak media online indosiber juga mewawancarai salah satu tokoh masyarat yang enggan di sebutkan namanya.
“Jalan kaki sehat dalam kegembiraan ini adalah bagian dari rasa syukur. Bahwa jauh ke-1446 tahun yang lalu, dengan sebab hijrahnya Rasulullah shollallohu ‘alayhi wasallam beserta para sahabatnya, Islam beranjak menjadi benih-benih peradaban yang kelak mewarnai dan memakmurkan dunia. Maka ketika Khalifah Umar bin Khattab rodiyallohu anhu menetapkan momen hijrah sebagai awal penanggalan Islam, semangat hijrah itu seharusnya tetap terpelihara.
“Di tahun baru ini, mari kita tingkatkan kualitas hubungan dengan Allah SWT melalui shalat, dzikir, dan tilawah, serta memohon ampunan dan rahmat-Nya,” ujar salah satu Ustad desa Sukakarsa
“Jadikan setiap detik berharga dalam mengejar kesuksesan dunia dan akhirat yang penuh berkah.Perbaiki akhlak dan berusaha menjadi pribadi yang jujur, adil, rendah hati, dan bermanfaat bagi orang lain,” pungkasnya.
(HARUN)