MUARAENIMONLINE.COM – Kerajinan songket merupakan salah satu produk budaya yang kaya akan nilai seni dan sejarah. Di banyak daerah di Indonesia, terutama di Sumatera dan Bali, songket menjadi symbol kebudayaan yang tidak hanya indah, tetapi juga memiliki nilai ekonomi yang signifikan.
Salah satu upaya untuk melestarikan dan mengembangkan kerajinan songket adalah melalui pemberdayaan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) yang bergerak di bidang ini. Dalam rangka mendukung pengembangan UMKM songket, mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) dari Universitas Serasan melakukan kunjungan langsung ke salah satu UMKM songket yang ada di desa Gunung Megang Dalam.
Kunjungan ini bertujuan untuk:
• Memberikan dukungan dan solusi terkait pemasaran produk songket melalui teknologi digital.
• Meningkatkan kesadaran masyarakat dan mahasiswa mengenai pentingnya melestarikan budaya songket.
• Membangun hubungan baik antara UMKM songket dan mahasiswa KKN untuk program pengembangan lebih lanjut.
Proses Kunjungan
Pada tanggal 16 Maret 2025, tim mahasiswa KKN melakukan kunjungan ke UMKM songket yang terletak di desa Gunung Megang Dalam tepatmya di kampung 3. Setibanya di lokasi, kami disambut hangat oleh pengrajin songket dan pemilikusaha, yaitu Ibu Erni. Kami diajak untuk melihat langsung produk songket yang dilakukan secara tradisional menggunakan alat tenun manual.
Pengrajin songket di desa ini telah lama menjalani profesinya dan terus berinovasi meski dengan keterbatasan teknologi yang ada. Kami di ajarkan bagaimana memilih benang berkualitas tinggi, merancang motif yang sesuai dengan permintaan pasar, serta teknik dasar dalam menenun songket.
Pendampingan Pemasaran Digital
Selain mempelajari proses pembuatan songket, mahasiswa KKN juga memberikan pelatihan mengenai pemasaran digital kepada para pengrajin. Kami mengajarkan cara memanfaatkan platform media sosial, seperti Instagram dan Facebook, untuk mempromosikan produk songket mereka.
Kami juga menjelaskan pentingnya menggunakan marketplace online untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan penjualan.
Salah satu hal yang kami temui adalah bahwa banyak pengrajin songket yang belum memanfaatkan teknologi digital secara maksimal. Oleh karena itu, kami memberikan beberapa langkah praktis untuk memulai, seperti membuat akun bisnis di Instagram dan mengunggah foto-foto produk dengan kualitas yang baik serta deskripsi yang menarik. Kami juga memberikan pelatihan singkat tentang cara membuat video promosi yang dapat menarik minat pembeli.
Hasil Kunjungan dan Dampaknya
Kunjungan ini mendapat respon yang sangat positif dari pengrajin. Mereka merasa terbantu dengan pelatihan pemasaran digital yang diberikan, karena hal ini membuka peluang baru bagi mereka untuk memasarkan produk mereka ke pasar yang lebih luas. Beberapa pengrajin bahkan berencana untuk membuat akun Instagram khusus untuk menjual produk songket mereka secara online.
Selain itu, para pengrajin juga merasa lebih termotivasi untuk menjaga kelestarian tradisi songket dan berinovasi dalam menciptakan desain-desain baru yang lebih modern, namun tetap mempertahankan cirri khas budaya songket.
Kesimpulan
Kunjungan mahasiswa KKN ke UMKM songket di desa Gunung Megang Dalam telah memberikan dampak positif baik dalam hal peningkatan keterampilan pengrajin maupun pemahaman mengenai pentingnya pemasaran digital untuk memperluas pasar.
Dengan adanya pendampingan ini, diharapkan produk songket local dapat lebih dikenal dan dihargai oleh masyarakat luas. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana untuk memperkenalkan budaya songket kepada generasi muda, sehingga tradisi ini dapat terus berkembang dan tetap relevan di masa depan.
___________
Penulis: Khanaya, Mahasiswi KKN Universitas Serasan