Penulis: Ketua LPPM Universitas Serasan
MUARAENIMONLINE.COM – Dalam upaya meningkatkan kapasitas dosen di bidang penelitian dan publikasi ilmiah, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Serasan kembali menggelar Pelatihan Penulisan dan Publikasi Ilmiah bagi dosen Universitas Serasan (Unsan).
Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi Tridarma Perguruan Tinggi, khususnya pada aspek Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM).
Dibuka secara resmi oleh Rektor UNSAN, Prof. Hj. Tuty Emilia Agustina, Ph.D., pelatihan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat produktivitas akademik dan pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi.
Dalam sambutannya, Prof. Tuty menyampaikan pentingnya peran dosen dalam menyebarluaskan hasil riset dan inovasi melalui publikasi ilmiah.
Selain menjadi narasumber utama dalam kegiatan ini, beliau juga menegaskan bahwa publikasi bukan sekadar kewajiban administratif, tetapi kontribusi nyata dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan peningkatan kualitas pendidikan di tanah air.
Ketua LPPM Universitas Serasan, Emiyati, S.E., M.Si., dalam laporannya menyebutkan bahwa pelatihan ini dirancang untuk membantu dosen meningkatkan keterampilan teknis penulisan ilmiah, memahami proses penerbitan, serta meningkatkan peluang publikasi di jurnal nasional dan internasional bereputasi.
Berikut beberapa alasan utama pelatihan ini menjadi agenda prioritas LPPM Universitas Serasan:
1. Meningkatkan Kompetensi Dosen
Pelatihan ini memberikan pemahaman mendalam tentang struktur penulisan ilmiah, etika publikasi, hingga teknik menyusun artikel yang sesuai standar jurnal internasional. Hal ini diharapkan meningkatkan kualitas karya ilmiah dosen UNSAN agar lebih kompetitif.
2. Mendorong Produktivitas Akademik
Banyak dosen memiliki gagasan dan hasil riset yang layak dipublikasikan, namun terhambat karena kurangnya pemahaman proses penerbitan. Melalui pelatihan ini, dosen diajarkan cara memilih jurnal yang tepat, menyusun manuskrip sesuai kaidah ilmiah, serta mengatasi tantangan umum dalam proses publikasi.
3. Menunjang Akreditasi Institusi
Jumlah dan kualitas publikasi ilmiah menjadi indikator penting dalam akreditasi perguruan tinggi. Dengan peningkatan jumlah dosen yang aktif mempublikasikan karya ilmiahnya, UNSAN dapat meningkatkan nilai akreditasi dan reputasi akademik secara keseluruhan.
4. Memenuhi Indikator Kinerja Utama (IKU)
Publikasi ilmiah merupakan salah satu IKU utama dalam evaluasi kinerja perguruan tinggi. Dengan memberikan pelatihan ini, Unsan mendukung pemenuhan target IKU secara berkelanjutan dan terukur.
5. Berperan dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Setiap publikasi yang dihasilkan oleh dosen dapat berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi. Luaran penelitian dosen diharapkan menjadi referensi penting yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, pemerintah, dan dunia industri.
6. Mengembangkan Bahan Ajar Berkualitas
Hasil penelitian dosen tidak hanya untuk publikasi, tetapi juga dapat diintegrasikan dalam pengajaran. Hal ini akan memperkaya materi ajar dan memberikan mahasiswa akses pada informasi dan temuan terkini yang relevan dengan perkembangan keilmuan.
7. Meningkatkan Peluang Penerbitan
Melalui bimbingan intensif, para dosen diajarkan strategi praktis untuk menyusun manuskrip yang layak diterbitkan, serta cara berkomunikasi dengan editor jurnal secara profesional. Ini membuka lebih banyak peluang diterimanya karya ilmiah dalam jurnal terindeks.
Pelatihan ini dilaksanakan secara hybrid, menggabungkan kehadiran langsung dan partisipasi daring dari dosen di berbagai program studi. Materi pelatihan mencakup sosialisasi prosedur Penelitian dan PkM, diskusi interaktif, hingga sesi tanya jawab yang dipandu langsung oleh para pakar di bidang penulisan ilmiah.
Melalui pelatihan ini, diharapkan seluruh dosen di lingkungan Universitas Serasan dapat lebih aktif dan produktif dalam menghasilkan publikasi ilmiah yang berkualitas.
Dengan demikian, karya-karya akademik yang dihasilkan dapat dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat, pemerintah, perusahaan, dan seluruh stakeholder dalam mendukung pembangunan berkelanjutan sesuai dengan visi dan misi nasional.**