Mahasiswa Aktivis dari Berbagai Organisasi Gelar Aksi Unras di Depan Mapolres Tasikmalaya

INDOSIBER.ID – Ratusan mahasiswa dan aktivis dari berbagai organisasi menggelar unjuk rasa (unras) di depan Polres Tasikmalaya Kota, Jawa Barat, Rabu (4/9/2024).

Aksi ini dipicu dugaan kekerasan yang dialami seorang aktivis perempuan oleh oknum anggota polisi berseragam saat unjuk rasa pelantikan DPRD Kota Tasikmalaya sehari sebelumnya.

Rekaman video insiden kekerasan tersebut viral di media sosial, memicu aksi susulan yang diwarnai kericuhan.

Pantauan media www.indosiber.id, kericuhan terjadi sejak awal orasi, ditandai dengan aksi dorong-dorongan antara pengunjuk rasa dan petugas kepolisian. Para demonstran berusaha menjebol gerbang utama kantor Polres yang dijaga ketat ratusan anggota polisi.

Aktivis perempuan di lokasi terus protes terhadap tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap rekan mereka. Selain mahasiswa, aksi ini juga diikuti berbagai elemen masyarakat, termasuk alumni aktivis mahasiswa dan kelompok yang mengatasnamakan Eksponen 96.

Eksponen 96 merupakan para aktivis yang terlibat dalam protes besar-besaran terkait isu kekerasan polisi terhadap masyarakat dan ulama di Kota Tasikmalaya pada tahun 1996.

Ketegangan terjadi saat orator unjuk rasa mengingatkan agar kejadian serupa tidak terulang.

“Kami hanya menuntut agar polisi pelaku kekerasan terhadap rekan kami dicopot dari jabatannya. Jangan sampai kejadian 96 terulang dengan kasus yang sama,” tegas salah seorang orator di atas mobil pengeras suara.

Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Tasikmalaya Kota, AKBP Joko Sulistiono, bersama Komandan Batalyon D Pelopor Satuan Brigade Mobile (Brimob) Polda Jawa Barat, Kompol Iyus Ali Yusuf, menemui para demonstran. Keduanya mengaku menyesal atas tindakan berlebihan yang dilakukan saat pengamanan unjuk rasa.

“Saya memohon maaf atas kejadian kemarin. Tuntutan saya untuk dicopot akan saya serahkan kepada pimpinan. Saya tegaskan ada mekanismenya,” ungkap Iyus di hadapan para pengunjuk rasa.

Sebelumnya, pada Selasa (3/9/2024), aksi unjuk rasa di depan gedung dewan saat pelantikan anggota DPRD Kota Tasikmalaya berujung kericuhan. Salah satu anggota polisi terekam merusak alat pengeras suara dan mendorong seorang aktivis perempuan hingga terjatuh, yang akhirnya berimbas pada demonstrasi susulan yang terjadi hari ini.

(HARUN)