Musyda Pemuda Muhammadiyah Muara Enim, Ini Pesan Wakil Bupati

MUARAENIMONLINE.COM – Wakil Bupati Muaraenim Hj. Sumarni menyampaikan apresiasi tinggi terhadap peran aktif Pemuda Muhammadiyah dan Nasyiatul Aisyiyah sebagai mitra strategis pemerintah daerah.

Hal ini disampaikannya saat membuka Musyawarah Daerah (Musyda) ke-V Pemuda Muhammadiyah dan ke-VII Nasyiatul Aisyiyah Muaraenim, yang berlangsung di Aula SMK Negeri 1 Muaraenim, Ahad (4/5/2025).

Bacaan Lainnya

“Pemkab tidak bisa bekerja sendiri. Terima kasih kepada Pemuda Muhammadiyah dan Nasyiatul Aisyiyah yang telah menjadi mitra strategis. Harapan kami, siapapun yang terpilih, mari bermusyawarah dengan semangat mufakat, bukan jadi sumber gesekan,” ujar Sumarni.

Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk organisasi kepemudaan, untuk bersama-sama mewujudkan visi Muaraenim yang MEMBARA.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Muaraenim, Tahta Amrillah, dalam sambutannya menekankan pentingnya membangun karakter pemuda yang negarawan. Ia berpesan agar Musyda menjadi ruang yang sehat dan demokratis bagi kader untuk memilih pemimpin yang visioner.

“Laksanakan Musyda dengan sebaik-baiknya, jangan ada keributan, jangan ada kecurangan. Kita tetap berpijak pada Pancasila dan menjunjung tinggi musyawarah mufakat,” tegas Tahta.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Muaraenim, A. Basro, mengingatkan bahwa musyawarah merupakan ruh dalam setiap organisasi Muhammadiyah. Ia berharap proses Musyda berlangsung dengan kepala dingin dan penuh kebijaksanaan.

“Muhammadiyah terdiri dari berbagai ortom. Sejak awal berdiri, sesulit apapun musyawarah selalu bisa diselesaikan tanpa keributan. Jalankan amanah sebaik-baiknya,” pesannya.

Hadir pula Sekretaris Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Sumatera Selatan, Aam Miludin, yang menyebut Musyda kali ini sangat istimewa karena turut dihadiri oleh Wakil Bupati Muaraenim.

Ia menilai hal ini menunjukkan perhatian khusus pemerintah terhadap kader Pemuda Muhammadiyah dan Nasyiatul Aisyiyah.

“Ini adalah bentuk evaluasi berkala. Kita harap kepengurusan ke depan lebih kuat dan mampu bersinergi dengan pemerintah daerah dalam mendukung pembangunan. Tidak boleh ada jarak antara kita dan pemda,” ujarnya.

Musyda ini diharapkan mampu melahirkan pemimpin muda yang tidak hanya militan secara ideologis, tetapi juga mampu menjalin kemitraan konstruktif dengan pemerintah dalam rangka pembangunan daerah yang lebih baik.