Pasien Alami Reaksi Alergi Berat, Keluarga Kecam Dokter Indra Gunawan

Indosiber.id | Jakarta – Sebuah kasus reaksi alergi obat yang serius tengah menjadi sorotan. Siti Masturo, warga Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, mengalami reaksi alergi berat setelah mengonsumsi obat dari Klinik Dokter Indra Gunawan yang berlokasi di Jalan Sungai Bambu No 3 RT/03 RW/06, Kelurahan Sungai Bambu. Keluarga korban mengungkapkan kekecewaan mendalam atas penanganan yang dianggap kurang profesional. Kamis (30/1/2024).

Saya merasa sangat kecewa, ujar Siti Masturo, menjelaskan kepada awak media, Rabu, 29/1/2024 sembari menceritakan pengalamannya.

“Dokter bahkan tidak menanyakan riwayat alergi saya. Hanya hitungan detik setelah minum obat, tubuh saya langsung bengkak dan sesak napas.” Ujarnya.

Sunarto, suami Siti Masturo, menambahkan, “Ketika istri saya mengalami reaksi alergi, saya langsung membawanya kembali ke Klinik Dokter Gunawan. Saya juga berobat di sana, namun lagi-lagi tidak ada pertanyaan mengenai alergi obat. Saya menduga hal ini mungkin karena banyaknya pasien. Yang membuat saya sangat kesal adalah sikap Dokter Gunawan yang terkesan tidak bertanggung jawab dan tidak berusaha membantu mengantarkan istri saya ke rumah sakit.”

Sandi, anak korban, menuturkan kesaksiannya, “Saya ingat Dokter Rumah Sakit Puri Medika pernah mengatakan, ‘Obat ini jika digunakan jangka panjang oleh pasien dengan riwayat alergi bisa berdampak fatal, bahkan kematian.’ Ini peringatan yang sangat serius. Mengapa beliau tidak menanyakan riwayat alergi ibu saya sebelum memberikan resep?”

Kasus ini menimbulkan pertanyaan besar tentang standar prosedur medis di Klinik Dokter Indra Gunawan. Keluarga Siti Masturo berharap adanya investigasi lebih lanjut untuk memastikan kepatuhan klinik terhadap standar pelayanan kesehatan dan perlindungan pasien.

Ketika dikonfirmasi, Rabu, 29/1/2024, Dokter Gunawan memberikan pernyataan yang kontroversial, mengatakan bahwa ia tidak menanyakan riwayat alergi karena pasien seharusnya memberitahunya sendiri, dan bahwa reaksi alergi “harus dicoba”.

Pernyataan ini semakin menambah luka bagi keluarga Siti Masturo yang kini berharap agar kasus ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak dan agar standar pelayanan kesehatan di Indonesia terus ditingkatkan.