Proses Penggemburan dan Pencampuran Tanah Humus dengan Sekam Padi di Desa Tanjung Karangan

MUARAENIMONLINE.COM – Lahan tidur seluas 1,3 hektare di Desa Tanjung Karangan, Kabupaten Muara Enim, kini telah berubah menjadi area pertanian hijau yang subur. Lebih dari 40.000 bibit tanaman dibudidayakan di lahan tersebut melalui penerapan Program Eco Agrotomation (Budidaya Tanaman Berbasis Otomasi yang Ramah Lingkungan) yang dikembangkan oleh M. Zailani dengan binaan dari PT Bukit Asam (PTBA).

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok VII Universitas Serasan Muara Enim turut melakukan kunjungan ke sentra pertanian milik M. Zailani untuk mempelajari metode yang diterapkan dalam budidaya tanaman. Salah satu proses yang menarik perhatian mereka adalah teknik penggemburan tanah serta pencampuran tanah humus dengan sekam padi untuk meningkatkan kesuburan lahan.

Bacaan Lainnya

“Kami banyak belajar dari proses penggemburan tanah yang dilakukan Pak Zailani dalam menyuburkan lahan. Ini akan kami terapkan juga di lahan-lahan kosong yang ada di kampus,” ujar Silfia Agus Rini, salah satu mahasiswa KKN Kelompok VII Universitas Serasan.

Manfaat Pencampuran Sekam Padi dengan Tanah Humus

Sekam padi merupakan material alami yang sering digunakan sebagai media tanam. Menurut buku Media Tanam untuk Tanaman Hias (Redaksi PS, 2008:24), sekam padi adalah kulit biji padi (Oryza sativa) yang telah digiling. Dalam praktik pertanian, sekam padi bisa digunakan dalam bentuk mentah atau setelah dibakar.

Pencampuran sekam padi dengan tanah humus memiliki berbagai manfaat, antara lain:

Meningkatkan Aerasi Tanah – Struktur tanah menjadi lebih gembur, sehingga akar tanaman lebih mudah tumbuh.

Mempertahankan Kelembapan – Sekam padi membantu menahan air di dalam tanah sehingga tanaman tetap terhidrasi dengan baik.

Menambah Kandungan Nutrisi – Sekam padi mengandung zat hara yang berguna untuk pertumbuhan tanaman.

Mencegah Pemadatan Tanah – Tanah yang terlalu padat dapat menghambat pertumbuhan akar, tetapi dengan campuran sekam padi, tekstur tanah menjadi lebih ringan dan mudah diolah.

Melalui program ini, M. Zailani membuktikan bahwa inovasi sederhana dalam pengolahan tanah dapat menghasilkan lahan yang subur dan produktif. Harapannya, metode ini bisa diterapkan lebih luas untuk mendukung pertanian berkelanjutan di daerah lain.